Tuesday, September 24, 2013

The Vow - Jika suatu hari org yang anda cintai, tidak lagi mengingat memori tentang anda :)


Mungkin agak telat ya untuk mereview film yg satu ini :) tapi karena memang kebetulan baru nonton, dan kisahnya terinspirasi dari kisah nyata. Maka gw memutuskan untuk membuat reviewnya, terutama bagi yang belum tahu seperti apa bagusnya film ini :'). Let's check it out.

The Vow (2012) -Kisah ini dimulai dengan pasangan suami istri muda, Paige dan Leo yang baru saja selesai menonton film disebuah theater. Saat itu sedang musim salju, keduanya yang kedinginan bergegas masuk ke mobil, sepanjang perjalanan keduanya asik bercanda dan tertawa. Hingga tiba keduanya disuatu perhentian jalan, dan si suami (Leo) memarkirkan mobilnya sambil mengobrol dengan istrinya (Paige). Paige melepaskan seat belt dan menggoda suaminya, lantas keduanya berciuman, dan saat itulah truk yang melaju kencang menabrak mobil mereka dari belakang. Paige yg tdk menggunakan seat belt pun terlempar menabrak kaca mobil, suaminya mengalami luka, namun tidak sampai separah istrinya.


Paige dan Leo kemudian segera dilarikan ke rumah sakit, Leo yang setengah sadar mengingat pertama kali dia dan istrinya bertemu 4 tahun lalu. Paige adalah gadis cantik mahasiswi sebuah Institut seni, dirinya bertemu Leo saat mengurus surat izin parkir. Leo sangat terpesona dengan kecantikannya, akan tetapi sial bagi Paige, surat izin parkirnya tertinggal di loket. Beruntung Leo mengejarnya dan memberikan surat izin tersebut, Leo segera memanfaatkan moment tersebut untuk mengenal gadis cantik yang telah mempesonanya itu. 
Keduanya pergi minum dan makan cokelat ke sebuah cafe bernama Mnemonic. 

Setelah menjalani masa pacaran yang indah, Leo dan Paige akhirnya menikah. Janji indahpun saling dilontarkan keduanya, yang dengan konyol menuliskan janji pernikahan masing-masing di atas kertas menu Cafe Mnemonic. Janji itu sangat manis, terutama janji Leo terhadap istrinya..

"Aku berjanji untuk sungguh-sungguh mencintaimu, bagaimanapun dirimu sekarang dan selamanya. Aku berjanji untuk tidak pernah lupa bahwa ini adalah cinta seumur hidup. Dan untuk selalu tahu dibagian terdalam jiwaku, tak peduli tantangan apapun yang dapat memisahkan kita, kita akan selalu menemukan jalan untuk kembali bersama".

Leo tersadar dari lamunan masa lalunya, dirinya ternyata hanya mengalami luka ringan, sedangkan sang istri mendapatkan luka serius di kepalanya dan masih koma. Setiap hari Leo selalu menjaga Paige hingga hari yang ia nantikan tiba, Paige tersadar dari komanya. Akan tetapi bagai disambar petir, Paige sama sekali tidak mengenali Leo. Cedera dikepala Paige membuat memori jangka pendeknya hilang, yang tak lain adalah memori masa-masa indahnya bersama Leo. Paige hanya dapat mengingat masa-masa dimana ia dan Leo belum bertemu. Leo sangat terpukul dan takut "bagaimana jika istrinya tidak dapat mengingat kenangan mereka kembali?".

Paige dikunjungi kedua orangtuanya, hubungan Paige dan kedua orangtuanya yang buruk sebelum menikah dengan Leo hingga kecelakaan itu terjadi, seakan kembali pulih. Paige tidak lagi ingat alasan ia pergi dari rumah dan kemudian memilih hidup mandiri di kota, hingga menikah dengan Leo. Hal inilah yang dimanfaatkan kedua orangtua Paige yang berasal dari keluarga terpandang, untuk menghapus rahasia keluarga mereka, dan mengajak putri mereka pulang ke rumah, seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Leo semakin terpukul, tidak bisa dibayangkannya istri yang tidak lagi ingat pada dirinya itu, kini harus dibawa pulang oleh orangtuanya, yang nampaknya kurang suka pada Leo. Leo bersikeras mengajak Paige pulang, dengan alasan akan membantu Paige mengingat memori mereka berdua bersama.

Paige yang tidak mengingat siapa Leo dan ternyata masih ingat akan keluarganya, tentu saja menolak ajakam Leo untuk pulang bersamanya. Leo mencoba meyakinkan Paige bahwa dirinya lah suami yang ia cintai. Akan tetapi Paige tetap tidak mudah percaya, dan menganggap bisa saja dulu dia menikahi Leo karena terpaksa. Paige seakan benar-benar lupa bahwa sebelumnya ia sangat mencintai suaminya tersebut.

Keteguhan usaha Leo terlihat sedikit membuahkan hasil, walaupun Paige tidak mengenal dirinya lagi, akhirnya karena melihat usaha Leo, Paige mau mencoba menemukan memorinya yang hilang dan pulang bersama dengan dirinya.
Segala rutinitas telah mereka coba lalui bersama, tetapi tak sedikitpun yang membuat Paige mengingat kembali memorinya yang hilang. Bahkan Paige merasa aneh ketika menonton rekaman video pernikahannya dengan Leo. Merasa aneh dirinya sekarang seorang vegetarian dan seniman. Hal terakhir yang diingatnya hanyalah ia merupakan mahasiswi jurusan hukum dan sedang bertunangan dengan pria bernama Jeremy, yang sebenarnya kini telah menjadi mantan kekasihnya.

Akan tetapi, Paige yang hanya mengingat masa lalunya sebelum bertemu dengan Leo, benar-benar masih menganggap Jeremy adalah tunangannya, dia terlihat sangat senang ketika dapat bertemu kembali dengan mantan tunangannya tesebut disuatu acara. Bahkan Paige yang masih penasaran kenapa dia sekarang menikah dengan Leo bukan Jeremy, mendatangi Jeremy diam-diam di kantornya dan menanyakan kejelasan hubungan mereka dulu.

Jeremy kaget dengan kedatangan Paige dan mengatakan memang hubungan mereka sudah berakhir, dikarenakan Paige sendiri yang meninggalkannya. Jeremy juga mengatakan saat mereka putus, Paige terlihat lain, gadis itu terlihat tidak yakin lagi dengan kuliah hukumnya dan juga dengan hubungan yang mereka rajut saat itu. Jeremy meminta maaf dan juga menjelaskan dirinya sekarang sudah memiliki hubungan dengan wanita lain. Paige berusaha paham dengan penjelasan Jeremy dan meninggalkan pria itu, akan tetapi karena masih terbawa suasana perasaan masa lalunya, dia mencium Jeremy, baru kemudian meninggalkannya pergi.

Usaha Leo membuat Paige ingat dengan rutinitas yang biasa mereka lakukan sia-sia. Paige merasa semakin tidak mengenal dirinya, dan moodnya yang belum stabil akibat benturan di kepalanya, membuat ia berubah menjadi gampang emosi. Paige akhrinya memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya, karena memang juga bertepatan dengan hari pernikahan adik Paige yang semakin dekat. Paige meminta Leo untuk mengerti, karena kepergiannya hanya sementara dan untuk membantu mempersiapkan pernikahan adiknya. Leo terdiam dan merelakan istrinya pergi dengan sebuah pelukan canggung.

Leo tetapi tidak mau menyerah, di pesta pertunangan adik Paige, dirinya datang dan meminta Paige memberinya sebuah kesempatan. Paige tidak ingat bagaimana pertama kali mereka bertemu dan bagaimana mereka bisa jatuh cinta, tapi bagi Leo itu adalah moment-moment terbaik dalam hidupnya, dan ia ingin Paige mengalami moment itu kembali. Leo memintanya untuk berkencan, layaknya mereka benar-benar tidak saling mengenal. Paige pun setuju, perjalanan Leo dalam membuat istrinya jatuh cinta padanya lagi pun dimulai.

Leo menjemput Paige keesokan harinya untuk makan malam, Leo kemudian membawah istrinya tersebut ke Cafe Mnemonic, tempat pertama kali mereka berkencan. Leo memberikan kejutan sekotak bola-bola cokelat Rusia aneka rasa kepada Paige, masih sama seperti apa yang ia pernah berikan dulu. Paige kebingungan, bagaimana ia tahu rasa cokelat yang ia sukai dan tidak. Leo hanya tertawa membantunya memilih cokelat tersebut secara acak, dan menghabiskan cokelat itu berdua, meskipun tidak semua rasa cokelat yang mereka pilih mereka sukai.

Leo kemudian membawa Paige ke sebuah danau. Paige kebingungan dengan apa yang akan mereka lakukan di danau tersebut, terlebih Leo menanggalkan pakaiannya di depan Paige. Ternyata Leo mengajak istrinya tersebut berenang di tengah malam, hal yang cukup 
aneh, namun menurut Leo itulah yang selalu ia dan Paige lakukan setiap satu bulan sekali. Paige menuruti kegilaan Leo, dan merekapun tertawa bersama melakukan hal gila nan romantis tersebut.

Kencan indah tersebut, sayangnya masih belum bisa mengembalikan ingatan dan perasaan Paige terhadap suaminya. Paige semakin bingung dan tidak mengenal dirinya. Namun Leo lagi-lagi tidak menyerah, ia datang lagi ke pesta pernikahan adik Paige untuk menemui istrinya tersebut. Di tengah pesta pernikahan, ayah Paige mengajak Leo untuk berbincang sejenak, hal ini terkait usaha Leo yang hampir bangkrut dan dipenuhi hutang. Lantas ayah Paige yang cukup mapan menawarkan solusi untuk Leo, ia meminta Leo untuk menceraikan putrinya, dan sebagai imbalan, ia akan membantu Leo melunasi hutang-hutangnya. Leo sangat marah dan menolak keras permintaan ayah Paige, menurutnya ayah Paige adalah pengecut yang tidak punya keberanian untuk meminta maaf atas kesalahan yang ia buat, sehingga dulu Paige pergi meninggalkan keluarganya.

Belum usai amarah Leo akan tawaran ayah Paige, Jeremy mantan tunangan Paige menghampirinya, setelah berdebat mulut, Leo sangat kaget mengetahui beberapa hari lalu istrinya datang mengunjungi Jeremy secara diam-diam. Amarah Leo semakin memuncak ketika Jeremy menyinggung akan meniduri Paige nanti,Leo kemudian menghajar Jeremy. Paige yang melihat kekacauan di pesta pernikahan adiknya tersebut, terlihat kecewa dan pergi.

Leo mengejar Paige, Leo megatakan hatinya lah yang kecewa melihat istrinya diam-diam menemui Jeremy. Leo menyerah,  dia merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk membuat Paige ingat kembali akan dirinya. Leo pergi meninggalkan Paige, Paige pun menangis sambil berkata

"Aku harap suatu hari nanti, aku bisa mencintaimu seperti kamu mencintai aku"

Leo pun menjawab

" Kamu pernah melakukannya sekali, kamu pasti bisa melakukannya lagi"

Dan kemudian benar-benar pergi meninggalkan Paige yang hanya bisa tertegun menatap kepergiannya.

Leo tak ingin lagi menyakiti Paige untuk terus memaksanya mengingat kenangan mereka. Dengan berat hati Leo menandatangani surat perceraiannya dan Paige, dirinya hanya meyakini satu hal..

"If we were meant to be together, we would to be together.."

Suatu ketika Paige akhirnya mengetahui rahasia yang ditutupi keluarganya. Ternyata ayah Paige berselingkuh dengan sahabat Paige sendiri, sehingga dulu itulah alasan dia pergi meninggalkan keluarganya. Paige sangat kecewa mengapa keluarganya tega menutupi semua itu. Paige kemudian mengunjungi Leo dan menanyakan apakah hal itu benar. Leo mengiyakannya, tapi baginya bukan tindakan yang tepat, jika dia mengatakan rahasia itu kepada Paige hanya untuk menjauhkan Paige dari keluarganya lagi. Leo ingin Paige mengetahuinya sendiri, Leo ingin Paige mencintainya lagi, tapi tidak dengan menjauhkan Paige dari keluarganya. Paige pun menangis dan mengatakan memang dirinya tidak ingin kehilangan keluarganya lagi. Leo pun menyemangatinya dan mendukung Paige untuk menjalani kehidupannya sekarang.

Keduanya lantas berpisah, menjalani kehidupan mereka yang baru masing-masing. Paige kembali ke sekolah hukum dan kembali dekat dengan Jeremy. Namun memori lama seakan berputar kembali. Paige mulai merasa tidak nyaman dengan sekolah hukum, jari-jarinya memperlihatkan bahwa ia sebenarnya seorang seniman. Lantas ia meminta maaf kepada sang ayah, untuk kedua kalinya Paige minta dipindahkan ke sekolah seni. Untuk menebus rasa bersalah sang ayah kepadanya, ayahnya pun mengizinkan Paige kembali masuk ke sekolah seni. Kemudian Jeremy yang sudah putus dengan kekasih barunya, meminta Paige untuk kembali mengisi kehidupannya. Seperti memori yang kembali terulang lagi saat dulu Paige memutuskan Jeremy, kini pun sama Paige kembali menolaknya, dia ingin tahu bagaimana dulu dia bisa melupakan Jeremy dengan caranya sendiri saat ini.

Demikian dengan Leo, ia terlihat bangkit membangun bisnis studio rekamannya.

Jika aku dan dia ditakdirkan untuk bersama, maka kita akan selalu bersama..

Paige sibuk mengerjakan pekerjaan mematungnya dan membongkar-bongkar kardus untuk mencari bahan-bahan yang kurang. Saat itulah ia menemukan kertas menu Cafe Mnemonic yang bertuliskan janji pernikahannya untuk Leo dulu.

Aku berjanji membantumu mencintai hidup..
Untuk selalu merangkulmu dalam kelembutan kasih, dan untuk bersabar saat cinta memintanya
Untuk berkata saat kata-kata dibutuhkan, dan berbagi keheningan saat kata-kata tidak dibutuhkan.
Untuk sepakat untuk tidak sepakat pada kue red velvet
Dan untuk hidup dengan kehangatan hatimu dan selalu menganggapnya sebuah rumah..

Leo pergi ke Cafe Mnemonic, dengan maksud untuk menikmati cokelat panas. Namun ia kurang beruntung, cafe itu tutup sebab salju saat itu sedang lumayan tebal. Beruntung baginya sesosok wanita cantik yang sangat dikenalnya berdiri tidak jauh darinya. Wanita itu adalah Paige, mereka saling menyapa. Paige dan Leo kemudian berbincang mengenai kehidupan  mereka masing-masing saat ini. Paige sudah kembali bersekolah di Institut seni dan kini tinggal sendiri di kawasan Rogers Park. Akan tetapi dia tetap tidak ingat akan masa lalunya bersama Leo. Paige menanyakan apakah Leo sedang single?dan mereka pun tertawa karena mereka punya jawaban yang sama. Ya, mereka sama-sama masih sendiri. Mereka pun meninggalkan Cafe Mnemonic untuk pergi ke tempat yang baru, dan memulai kisah percintaan mereka dari awal.

Film ini merupakan film yang terinspirasi dari pasangan Kim dan Krickitt Carpenters, yang juga mengalami hal yang sama. 18 September 1993 silam keduanya mengalami kecelakaan mobil, dan Krickitt istri Kim, yang baru saja dinikahinya tersadar dari koma dengan tidak sama sekali mengenal dirinya. Kim dengan setia membantu istrinya untuk direhabiltasi, akan tetapi emosi Krickitt yang belum stabil akibat kecelakaan, hanya membuatnya marah-marah dan terus menolak akan usaha pria yang tidak diingatnya tersebut. Akan tetapi ketulusan cinta Kim untuk membuat istrinya mencintainya lagi tidak sia-sia, 3 tahun setelah peristiwa itu, mereka kembali menikah. Mereka hidup bahagia sebagai pasangan suami istri hingga sekarang dan dikaruniai dua orang anak, meskipun memori Krickitt di masa lalu bersama suaminya tersebut tidak pernah kembali lagi hingga saat ini.

"Hubungan kami memang tidak akan sama seperti sebelumnya, tapi lebih sekarang lebih kuat dari apa yang pernah kami lalui"- Krickitt Carpenters

Ada dua nilai yang bisa gw ambil dari kisah ini ..

Pertama, memori memang penting, karena memorilah yang membentuk perasaan kita dan menentukan bagaimana kita bersikap dengan orang yang ada bersama kita saat ini. Tapi, ketika semua itu hilang dan orang yang kita cintai tidak lagi memiliki memori tentang kita. Apakah perasaan kita juga harus hilang bersama memori pasangan kita tersebut? Kita sendirilah yang memutuskannya. Orang yang kehilangan memori, pasti akan terlihat berbeda dan tidak lagi sama, seperti pertama kali kita mengenalnya, hal ini bisa kita gambarkan dalam kehidupan sehari-hari hampir sama dengan kasus pasangan kita yang telah berubah sikapnya. Tetapi kita sendirilah yang sebenarnya dapat memutuskan, berhenti mencintainya karena ia kini pribadi yang berbeda, atau berusaha tetap mencintainya walau keadaannya tidak lagi sama. Cintailah seseorang karena memang kita mencintainya, bukan karena siapa dia, memori yang kita bentuk atau alasan apapun. Maka kita akan tetap dapat mencintainya dalam kondisi apapun :). Love someone because you really love, not because what you expected.  so you can still love them today and whoever they will be..

Kedua.. seperti yang Leo katakan sebelumnya di dalam adegan film The Vow.. 

"If we were meant to be together.. we would to be together"

Jika memang seseorang ditakdirkan untuk bersama kita, apapun yang terjadi kita pasti akan tetap bersama orang tersebut.
Jadi, berhentilah untuk memaksakan kehendak memiliki orang yang lain yang belum tentu ditakdirkan untuk kita, dan jangan sekali-kali melebihi kuasa Tuhan untuk berharap terlalu berlebiham

Tetapi selalu yakin dan berdoalah.. 
No matter what challenges might carry us apart, we will find the way to back each other..

Jika memang dialah yang Tuhan ciptakan untuk kita, seberat apapun cobaaan yang datang, yakinlah cinta akan menemukan jalannya untuk tetap kembali bersama :)

Semoga review film ini dapat memberikan inspirasi ;) dan jangan ragu untuk langsung menonton film ini ya.. 


God bless you.. 


Thursday, July 4, 2013

first time I met you ♥ - part 6

 “Oh jadi lu yang sms dia duluan :) .Uda gw bilang kan, kalo lu suka sama dia, ya lu kejar aja dia, jangan cari-cari gw lagi, ga enak gini kan jadinya sama dia”bales gw getir.

“Yah.. jangan gt dong. Maap, gw cuma iseng aja sms dia, ga ada maksud apa-apa, please jangan marah, gw ga maksud kaya gt” balas Ray dengan nada bersalah.

“Ga Ray, gw ga mau lu plin-plan kaya gini, gw tau yang sebenernya lu suka tuh dia, gw bisa rasa. Jadi ya uda kalo bisa lu jangan gw lagi”

“Duh beneran gw ga maksud apa-apa, gw cuma mau say hello aja sebagai temen sama dia. Please, gw ga mau kalo kita ga deket lagi. Gw uda ga suka sama dia, gw maunya cuma sama lu......”

Antara seneng dan masih bercampur rasa kecewa dia ngomong kaya gitu, tapi intinya gw masih belum bisa percaya sama Ray 100persen. Gw bener-bener takut rasain sakit yang sama kaya dulu.
............................................

Karena Ray terus ngebujuk sambil minta maaf, dan janji buat ngebuktiin omongannya, gw akhirnya mutusin ngasih dia sebuah kesempatan. Ada pepatah yang bilang “terkadang sesuatu yang tepat dateng di waktu yang ga tepat”, jadi ga ada salahnya kan seseorang dapet kesempatan kedua? Asalkan jangan kesempatan ketiga, keempat, dstnya aja ya :P. Kita berdua pun akhirnya tetep deket seperti biasanya. Tapi di dalem hati, gw masih sedikit menjaga jarak, karena gw bener-bener mau lihat langsung seberapa serius dia buktiin kalo yang dia mau itu cuma gw............

Bulan berganti, tibalah akhirnya di bulan Maret..

Bertepatan dengan bulan ini, sebuah event olahraga persahabatan yang selalu menjadi event unggulan sekolah gw di tiap tahunnya diadakan.

Ga heran, kalo biasanya bubaran sekolah langsung jadi pada sepi, sekarang sekolah malahan jadi rame kedatangan anak-anak luar yang mau nonton pertandingan sekolahnya vs sekolah gw.

Selama event ini berlangsung, Ray selalu meminta gw buat ga pulang dulu. Dia selalu mengajak gw buat nemenin nonton berbagai pertandingan, ataupun sekedar cemal-cemil cantik membeli makanan dan minuman yang dijual di stand-stand pendukung event ini.
Kelakuan Ray pun mulai tambah berani dan konyol. Contohnya waktu dia bilang dia laper dan minta ditemenin buat membeli sepiring siomay, tiba-tiba aja dia langsung nyuapin siomay itu ke gw. Karena emang malu gw pun menepis suapannya , dan cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala, sambil tersipu malu. Kejadian berikutnya yaitu sewaktu temen-temen ngajak pulang bareng naik bajay, Ray pun kemudian mengantarkan gw sampai bener-bener masuk ke bajay. Dengan sigap dia menutupkan pintu bajay tersebut untuk gw. Tapi puncak yang bikin gw dag dig dug ser- nya adalah ketika tiba-tiba doi megang tangan gw  dan kemudian menatap mata gw sambil bilang hati-hati. Walaupun akhirnya terdengar suara tarikan bajay si abang yang kemudian mengakhiri semua itu.

Astaga cintaku kepentok pintu bajay banget ini judulnyaaa.

Gw dan Ray juga perlahan mengubah panggilan kita dari gw-elu, menjadi aku-kamu. Semakin ekstrem lagi, waktu lagi ngobrol berduaan di kantin, tiba-tiba aja Ray bisikin sesuatu ke gw. Sayangnya karena keadaan sekitar bising, gw ga bisa denger apa yang dia bisikin, yang belakangan ternyata gw ketahui, kalo yang dia bisikin itu three magic words alias “I love you”. Muka Ray langsung bete karena gw ga denger apa yang dia bisikin, gw cuma bisa ketawa bingung melihat tingkahnya saat itu. Haha :D

Karena keseringan berduaan pas event olahraga sekolah itulah, ga heran gw dan Ray jadi bahan ledekan temen-temen kita masing-masing. Bahkan ada yang sengaja request-in lagu Bila ku jatuh cintanya-Nidji di radio siswa sekolah.

Buat Ray dan Feli yang lagi asik pacaran dikantin..... Kita puterin Bila aku jatuh cintanya-Nidji ya..

Bila aku jatuh cinta.. Aku mendengar nyanyian  1000 dewa dewi cinta menggema dunia..
Bila aku jatuh cinta.. Aku melihat matahari.. Kan datang padaku dan memelukku dengan sayang..
Bila aku jatuh cinta.. Aku melihat sang bulan.. Kan datang padaku dan menemani aku..
Melewati dinginnya mimpi.. Melewati dinginnya mimpi
Bila aku jatuh cinta.. Jatuh cinta.. Bersama dirimu..
Peluk aku dan ciumlah.... Sayanggggg

Begitulah gema suara siaran penyiar radio siswa yang terpancar disudut-sudut speaker sekolah.

Sayangnya waktu lagu itu diputer, gw dan Ray baru balik dari luar sekolah, sehabis mencari makanan diluar. Alhasil hanya sayup-sayup sisa lagu Bila aku jatuh cinta itulah yang kita berdua dengar, tanpa tahu bahwa lagu itu diputer khusus buat kita.

Gw dan Ray semakin bingung karena setiap ada temen yang lewat selalu pada sibuk cie-ciein kita berdua terkait lagu Nidji tersebut, dan kita hanya bisa bertatapan ga ngeh karena telat mendengarkan lagu Nidji itu dari awal :D

Hari kembali berlalu dan tibalah di tanggal 6 Maret 2008..

“Beli okonomiyaki (sejenis martabak telur ala Jepang) yu, orang rumah ada yang nitip ne”ajak gw ke Ray.

“Ayo... “ sahut Ray

Kita berduapun berjalan mengujungi stand makanan yang dijual disela-sela event olahraga tersebut.

“Mas, okonomiyakinya satu ya. Isi smoked beef” pesan gw kepada penjual makanan tersebut
.
Karena yang mau membeli cukup ramai, sambil menunggu antrian pesanan makanan tersebut, gw kemudian iseng-iseng membuka obrolan dengan Ray.

Gw : Kamu selama SMA ini belum pernah pacaran ya?

Ray : Belom, makanya kamu jadi pacar aku dong..

Gw pun tertegun sesaat ga menyangka jawaban itulah yang bakal keluar dari mulut Ray.

Tapi karena Ray ngomong begitunya sambl cengengesan kaya becanda, gw pun memilih menjawabnya juga dengan tidak serius.

Gw: Ga mau ah

Jawab gw sambil memalingkan muka, dan juga cengegesan.

Ray: Yah.. kenapa?

Tanya Ray mulai serius

Gw: Abis ga serius juga kan ngomongnya?

Tanya gw lagi sambil tersenyum

Ray: Ya uda kali ini aku serius deh..

Ray pun seketika mengenggam tangan gw dan menatap mata gw di depan stand makanan begitu aja.

Ray: Kamu mau ga jadi pacar aku?

Gw pun kaget setengah mati dengan apa yang dia utarain barusan. Tapi mungkin lebih kaget lagi abang-abang penjual makanan, yang ternyata mau ngasihin pesenan gw yang uda jadi. Si abang mendadak terdiam sejenak melihat adegan konyol-sweet-gila itu.
Karena gw ga enak sama tuh abang-abang penjual yang mungkin uda teriak-teriak di dalem hatinya “terima..terima..terima” (padahal maksudnya ambil nih cepet makanannya terus bayar), dan karena emang gw nya juga suka :P, akhirnya gw pun menjawab ..............

Gw: Iya :)

Ray: Bener? Asik....

Gw dan Ray menyadari kalo kita ga bisa lama-lama bermesra-mesraan di depan stand makanan itu, soalnya si abang uda nungguin sedari tadi sambil memegang kresek berisi makanan yang gw pesen. Ditambah lagi pembeli lainnya juga masih banyak yang antri untuk minta dilayanin. Akhirnya gw buru-buru membayar pesanan gw, dan berjalan ke luar sekolah untuk pulang, tentunya dengan seseorang yang hari itu telah resmi menjadi pacar gw.
Konyolnya lagi Ray langsung mengandeng tangan gw, dan kita akhirnya berjalan bergandengan dari dalam sampai ke luar sekolah, tanpa mempedulikan puluhan mata yang menatap ke arah kita...... Serasa dunia bener-bener cuma milik berdua dan yang lain itu cuma ngontrak. Barulah setelah melewati pintu gerbang sekolah gw dan Ray  tersadar akan adegan gandengan tangan konyol itu, dan saling melepaskan gandengan tersebut. Kita berdua akhirnya saling bertatapan dan tersenyum malu satu sama lain.. Dan itulah kisah awal pertama kali gw dan Ray bertemu :)
The End..
Eh..eh To be continued deh..



Cerita pertama kali gw dan Ray bertemu bisa dibilang sudah tamat, tapi karena gw dan Ray puji Tuhan masih sama-sama sampai detik ini, maka gw memilih menulis to be continued diakhirannya :) karena gw yakin masih banyak kisah lanjutan yang lebih indah dari kami berdua yang nantinya bisa kita bagiin dilain waktu. Semoga cerita gw dan co gw yang seratus persen real ini dapat menginspirasi kalian semua ya J. Sekali lagi terima kasih uda membaca blog ini :)..
And keep believing  that Love will find the way ;)



Wednesday, June 26, 2013

first time I met you ♥ - part 5

Hari yang dijanjikan itu akhirnya tiba.. Hari yang disebut orang-orang sebagai hari sabtu..
Bisa dibilang harusnya hari sabtu itu nyebelin ya buat anak-anak di sekolah gw. Gimana ga? Di tengah banyaknya sekolah lain yang uda membuat aturan untuk menjadikan hari sabtu sebagai hari libur. Eh sekolah gw yang satu ini malah tetap membiarkan adanya proses belajar mengajar di hari sabtu, sehingga tidak ada kata liburlah untuk sekolahku yang tercinta ini, kecuali memang hari minggu ataupun tanggal merah :D. Tapi beda buat sabtu kali ini, karena spesial buat gw, uda ada seseorang yang gw tunggu untuk tepatin janjinya :)


Gw pun mulai harap-harap cemas, menanti jam pulang sekolah tiba, dan kecemasan gw semakin bertambah sempurna karena pelajaran terakhir di hari ini adalah pelajaran BIOLOGIIIII. Well Biologi sebenernya bukan jenis mata pelajaran yang gw ga suka, gw suka banget malah sama pelajaran yang satu ini. Hanya aja bukan mata pelajarannya yang bikin gw cemas, tapi GURUnya itu loh, yang pembawaanya sangat-sangat bawel, dan ngomongnya suka ngelantur out of topic, bikin pelajaran kesukaan gw, jadi serasa lebih panjang gimana gitu durasinya dibawain sama dia.


Belum selesai kecemasan gw sama hal-hal tersebut, tiba-tiba langit yang mendung itu meneteskan titik-titik hujan.


“OMG.. kok ujan, gede pula lagi. Gimana dong janji gw hari ini?” pikir gw tambah cemas.Seketika hp didalem tas gw, yang sebenernya ga boleh dibuka pas pelajaran dipenuhi sama sms-sms, dan ternyata sms-sms itu bukan dari orang yang uda membuat gw cemas setengah mati.


 “Ujan ya disana? Bisa pulangnya ga? Mau gw jemput?”


Isi sms yang ternyata nanyain keadaan gw itu datangnya dari kakak gw. Ya ampun alamat ga jadi deh rencana gw hari ini.


Gw pun cuma bisa mendiamkan sms itu dan menatap ke langit, sambil berharep ujannya berhenti seketika. Mungkin karena di langitnya ada bintang jatuh (padahal ga mungkin siang-siang ada bintang) atau tuh langit yang memang sehati sama gw, bener aja ujannya perlahan mengecil-mengecil dan kemudian berhenti begitu aja. Bel pulang sekolahpun mengiringi berhentinya ujan itu. 


Gw pun dengan sigap langsung memainkan jari-jari gw dan mengirimkan sms balasan, yang awalnya sempat ga gw mau bales itu :P


“Tadi emang ujan, tapi sekarang uda berhenti kok. Gapapa, gw bisa balik sendiri, tapi gw makan bentar ya sama temen, laper.....” balas gw.


Dengan perasaan cemas, gugup, kikuk, seneng, deg-degan, malu yang bercampur jadi satu gw pun menuruni anak tangga menuju lantai dasar sekolah.'


Walaupun uda sangat akrab di sms, tapi perasaan yg wajar gw rasa, kalo gw mendadak jadi kaya gini, karena emang ini bener-bener pertama kalinya gw bakalan ketemu, ngobrol dan jalan sama dia.


 Gw pun melihat sekeliling berusaha mencari sosok yang uda bikin janji sama gw dan akhirnya gw menemukan sosok itu lagi duduk santai ngumpul sama temen-temennya yang segambreng itu di pojokan kantin.


Astaga, jauh banget, rame lagi, ga mungkin kan gw samperin seorang diri?? cewe pula lagi nyamperin cowo. Erghhhhh.
Akhirnya sosok dewi penyelamat gw lewat.. Salah satu temen gw yang asalnya dari kelas yang berbeda.


“Aliceeee.... Temenin gw ya bentarrrrr”


Tarik gw agak setengah memaksa, sebelum satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Alice yang notabene adalah cewe yang baik-baik dan gw adalah cewe setengah garong, akhirnya menurut untuk gw mintain tolong (mintain secara paksa).


“Aduh, lu mau apa? Gw mau pulang tauuuu.. Ya uda gw temenin, tapi jangan lama-lama ya”. Sahut Alice.


Gw pun terus memantau dan berusaha mendekatkan diri ke spot yang lebih strategis supaya dia bisa ngeliat gw, dan kemudian dateng buat nyamperin.

Tapi ternyata? Sekalipun gw liat dia kayanya uda ngeliat gw, dia ga ada sedikitpun keliatan kaya mau nyamperin gw, dan malahan tambah asik terbahak-bahak dengan teman-temannya.


“Cie yang mau kencannnnn” ledek Alice yang  rasanya pantas menjadi miss cie, karena suka cie-ciein orang.


“Ah kencan apaan, daritadi gw uda busuk disini ga disamper-samperin, ya uda keluar aja yu balik” sahut gw dengan nada males.


Gw pun mulai melangkahkan kaki menuju ke arah gerbang sekolah, dan ntah bener-bener baru ngeliat gw atau apapun itu alasannya dia akhirnya menyudahi ketawa massal dengan temen-temennya itu dan langsung ambil langkah untuk menyusul gw. Alice yang melihat itu, langsung sadar harus segera balik, dan memilih ninggalin gw dan Ray berdua.


“Hi..” sapa Ray sambil melebarkan senyumnya.

“Makannya ga jadi ya, gw mau pulang aja” sahut gw ketus.

“Yah, kok ga pulang?” balas Ray bingung.

“Males tau ga sih sama lu.. daritadi uda ngeliat gw bukannya nyamperin, masa harus gw duluan yang nyamperin lu? Kalo ga niat pergi ya uda, gw pulang aja, emang dikira gw juga bisa lama-lama apa” balas gw lagi.

“Sorry deh tadi gw ga liat lu, beneran deh.. ya uda sekarang kita makan ya” bujuk Ray.Pada saat yang bersamaan, cewe yang selama ini namanya selalu disebut Ray pas curhat ke gw lewat mendahului gw dan Ray....

Seketika hati gw yg panas gara-gara bete uda nungguin Ray lama berubah jadi tambah mendidih.

Ditambah tuh cewe pake kecentilan bareng temen-temennya ketawa sambil cie2in Ray yang ketangkep basah lagi jalan berduaan sama gw.

Ray cuma bisa membalas candaan cewe itu dengan senyuman kecil, dan kemudian langsung memilih ngelanjutin ajakannya ke gw.

“Ya, ayo kita makan ya” bujuk Ray lagi.

“Ga..”kata gw tetep kekeuh.

“Yah kok gitu sih, makan ya? Ayo donk!”

“Ga ah.. ga mau” tolak gw lagi

“Yah.. kenapa sih?”

“Gw males... lagian tuh liat di depan.. ada cewe lu.. gw ga emak sama lu, nanti dia ngira kita macem-macem lagi”.

“Ga kok.. uda biarin aja, dia kan ga suka sama gw, jadi ya biarin aja, kita makan ya? Ayo donk?!”pinta Ray lagi.

“Ga Ray.. gw ga enak, nanti dia jadi tambah ngejauh gara-gara gw”

“Ga! Uda biarin aja, pokoknya kita harus tetep pergi makan, kan lu uda janji? Ya, mau ya?”Gw pun berpikir sejenak.....

“Mhm.. ya uda deh, tapi gw jalan duluan ya, baru lu nyusul, ga enak kalo dia ngeliat kita barengan kaya gini” pinta gw.

Akhirnya Ray menyetujui permintaan gw, gw berjalan duluan melewati gerbang sambil menunggu Ray di ujung jalan. Ga lama  Ray pun menyusul, dan barulah setelah cewe itu ga lagi keliatan, gw dan Ray kembali berani untuk jalan berdua.

Kencan pertama, first date atau apalah gw harus menyebutnya itu, bukan gw dan Ray lakukan di tempat yang wow. Kita cuma sepakat memilih makan bakmie dan es buah di kedai-kedai biasa, yang letaknya ga jauh dari sekolah. Sehingga gw dan Ray hanya perlu jalan kaki dan menyebrang sedikit.


Perjalanan singkat menuju kedai bakmie dan es buah itu diiringi beberapa moment lucu yang ga gw duga. Masa co kaya dia takut becek macem cincah lawraaaaa?? Di tengah jalan dia terlihat sibuk menghindari becek dengan ekspresinya yang super lebay dan ga biasa. Padahal lewatin becek mah tinggal lewatin aja. LOL :P

Di tengah kekonyolannya Ray berubah menjadi sangat sigap waktu kita harus nyebrangin jalan. Dia memindahkan posisinya untuk berdiri tepat di sebelah gw dan mulai menyetopkan kendaraan-kendaraan yang lewat.Senyum dan tawa ga ada habisnya gw lontarin. 

Api jealous yang tadinya gw rasa hilang seketika

.....................................


Sisa-sisa hujan masih berasa. Dua mangkok mie ayam yang gw pesen sama dia pun terasa sangat enak dan anget banget, pas pokoknya di perut abis ujan-ujan begini..Abis menyantap mie ayam tersebut, gw dan Ray memutuskan pindah ke tempat kedua, yaitu ke sebuah kedai es buah.


Kita memesan satu mangkok es buah strawberry, dimana strawberry segar diblender bersama es batu sehingga jadilah frozen strawberry yang disisipi buah-buah segar seperti mangga, leci dan kawan-kawan sebagai isinya.


Karena isinya cukup banyak gw memilih hanya memesan satu mangkok dan meminta satu mangkok kosong lagi, untuk membagi dua es buah tersebut.


Kita pun saling bercanda, membagi-bagikan buah yang ga kita sukai ke dalam mangkok masing-masing, yaitu salah satunya buah jambu biji, yang entah kenapa ga dikupas sama penjualnya, tapi dimasukin banyak banget ke dalam es buah itu =.=


Tawa gw dan dia lepas, kita mulai ngobrol banyak, dan ke-jaim-an masing-masing pun mencair bersama cairnya es buah itu.


Ga terasa jam menunjukan waktu sewajarnya gw untuk pulang, daripada kena omel orang rumah, gw dan Ray pun bergegas kembali ke sekolah untuk mengambil motor Ray yang masih terparkir diparkiran sekolah.


Ray pun memutuskan mengantar gw pulang, tapi ga sampai ke rumah, karena bisa dibilang jarak rumah dan sekolah gw cukup jauh. Alasan lainnya, gw belum dibolehin naik motor jauh-jauh sama orang yang ga dikenal dan gw jg takut kalo Ray bakalan nyasar. Jadi gw sudah sangat berterima kasih dia uda anterin gw, ke suatu tempat yang memudahkan gw untuk naik angkutan umum menuju ke rumah.


“Bener nih sampe sini aja?” tanya Ray memastikan lagi.

“Iya gapapa disini aja.. Thankyou ya :)  “ balas gw.

“Oke deh kali gitu .. hati-hati ya”


................................................
Sesampainya gw di rumah, gw masih kebayang senengnya bisa pergi makan sama dia tadi. Seperti biasa gw dan dia melanjutkan banyak obrolan lagi di sms.


Tapi..... gw sangat-sangat kecewa, ketika dia mengirimkan sms  yang isinya membahas tentang cw itu.


“Btw dia (cw itu) nanyain ne gw sama lu tadi mau kemana?” sms Ray ke gw.

“Loh.. kok dia bisa nanya gitu? Dia yang sms duluan? Atau elu yang mulai sms dia?” tanya gw mulai cemas.

Please.... jangan bilang lu yang sms duluan...


Harap gw saat itu..


“Mhm.. Iya gw tadi yg sms dia duluan” bales Ray.


Hati gw langsung sakit ngebaca sms dari Ray, dan gw bener-bener ga ngerti, apa maksud dia selama ini uda kasih gw perhatian lebih, ajak gw jalan segala macem, tapi nyatanya masih juga sms cw itu?

Apa yang sebenernya dia mau? Gw sebagai orang yang spesial buat dia ? Atau Gw cuma sebagai pelarian doang?
.............................


Sunday, June 23, 2013

first time I met you ♥ - part 4

Dear pembaca setia  :)
Long time no see..

Karena dua bulan belakangan gw sibuk dengan tugas-tugas kuliah plus UAS, maka baru bisa sekarang post part 4 first time I met you..

Langsung check-it-out aja ya lanjutannya kisahnya :)

Happy reading, and thanks for visiting my blog ;D



Telepon itu tersambung..

Pembicaraan demi pembicaraan pun dimulai

Dari pembicaraan-pembicaraan tersebut, ga sedikitpun dia terlihat seperti cowo gw. Bahkan disebut temen juga ga pantes, karena temen-temen gw sendiri ga pernah sedikitpun ga care dan cuek nanggepin gw, seperti yang dia lakukan selama ini.

Pikiran gw bener-bener kacau, untuk kesekian kalinya hubungan gw dan dia berakhir. Sedih, sakit hati, semuanya bercampur jadi satu. Dan gw gatau harus berbagi cerita ini sama siapa. Ga mungkin rasanya gw nelpon temen-temen gw, mau taroh dimana nih muka? cowo yang beberapa saat lalu gw bela-belain di depan temen-temen gw, sekarang malah bener nyakitin gw lagi.

Tapi gw emang ga bisa nahan semuanya sendiri.. gw butuh temen.

"RAY?"tanya gw dalem hati.

"Masa dia sih? Ga masalah apa kalo gw cerita sama dia? Kita kan baru kenal"...............

Setelah mikir-mikir, akhirnya gw putusin untuk coba sms dia.

"Hi, lagi apa? ganggu ga? gw lagi butuh temen cerita ne.. ternyata yang u bilang tentang cowo gw bener.."

Ray yang lagi asik makan di deket warnet, tempat biasa dia main, langsung buru-buru menghabiskan makanannya, dan seketika tancep gas pulang, hanya untuk mendengarkan curhatan gw by phone.

Ya, itu pertama kalinya, kita teleponan. 

Tapi karena teman sekamar gw, yaitu kakak gw sendiri sudah masuk ke kamar, kondisi kamar gw pastinya sangat tidak kondusif untuk sesi curhat.. Gw pun memutuskan mengendap-endap turun ke ruang tamu untuk menelepon dia.

Alasan kedua kenapa gw mengendap-endap. Karena gw sebenernya belom dibolehin deket sm co waktu itu, apalagi punya pacar. Terutama sama babe  gw sendiri.

Jadi segimana cara acara telponan itu ga boleh ketahui juga sama babe gw, yang kebetulan lagi berada di kamar mandi.

"Halo.." mulai gw

"Iya.. u kenapa?" sahut Ray

"Gapapa.. hehe" jawab gw jadi konyol bin kikuk.

"Yee.. tadi katanya mau cerita? Gw sampe buru-buru pulang ne"balas Ray.

"Iya-iya.. Ternyata yang u bilang itu bener.."

"Bener kenapa?"

"Iya, dia kayanya emang bukan yang terbaik aja buat gw"

"Jadi..?"

"Ya, jadi sekarang gw uda ga sama2 dia lagi" jawab gw


Feliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Seseorang memanggil nama gw..

Oops itu bokap gw.

"Aduh.. bokap gw dateng, eh.. Iya Cha-Cha gimana tadi?" lanjut gw ditelepon sambil pura-pura memanggil Ray pake sebutan Cha-Cha.

"Yee, kok jadi Cha-cha sih??"jawab Ray bingung.

Gw pun terdiam sejenak karena bokap gw ga cuma manggil, tapi lanjut nyamperin.

"Ngapain malem2 ga tidur?anak sekolah juga" omel bokap gw

"Ini telepon temen bentar tanya tugas"kilah gw

"Telepon temen, telepon temen, naik sana, tidur" perintah bokap, sambil jalan ninggalin gw.

..................................................

Gw pun menunggu beberapa saat sampai bokap gw naik duluan ke kamarnya.

Fiuhhh


"Udahan dulu ya.. gw disuruh bokap gw tidur ne, nanti gw sms aja ya" lanjut gw ditelepon.

"Pantesan apaan coba tadi lu jadi manggil-manggil gw Cha-cha, haha, oke deh"

Gw pun menutup telepon gw dan melanjutkan sesi curhat gw lewat sms dengan Ray. 

Gw sangat berterima kasih karena paling ga dia uda jadi pendengar paling baik buat gw malem ini.

Besoknya..

Untuk pertama kalinya gw dan Ray berpapasan, dan entah kenapa gw malah jadi kikuk, ga bisa ngomong banyak sebanyak gw dan dia ngobrol di sms.

Akhirnya pertemuan itu, hanya berakhir dengan sebatas sapa-sapaan biasa.

Semakin hari gw dan Ray semakin deket. Karena dulu jamannya cuma ada friendster, jadi yang bisa kita lakuin cuma saling ngasih testi di walll masing-masing, bukannya nge-tweet seperti sekarang ini..

Kita berduapun punya panggilan khusus, yaitu Onta dan Tikus. Pokoknya semakin hari kita semakin akrab, dan gw...

Mulai merasa nyaman dengan semua itu.

"Hati-hati curhat-curhatan ntar lama-lama malah jadi suka loh" ledek Cynthia.

"Ya ga lah, orang cuma temen kok" bales gw singkat jelas dan padat.

Perbincangan singkat gw dan Cynthia beberapa waktu lalu itu mulai berputer di kepala gw. Apa jangan-jangan gw emang uda bener-bener....

Drttttt..

Sms dari Ray membuyarkan lamunan gw.

Ray : Btw.. kalo pulang sekolah lu langsung pulang ya?

Gw: Mhm.. Iya emangnya kenapa?

Ray: Ga maen dulu gitu?

Gw: Ya ga lah, orang temen-temen gw juga dah pada balik.

Ray: Yah.. kok balik? Temenin gw aja yu.

Gw: Hah? temenin lu ngapain?

Ray: Ya ngapain aja, ngobrol kek, duduk2 kek, asal jangan pulang temenin gw dulu, ya? atau gimana kalo kita makan aja? bisa kan? lu ga harus langsung balik kan pas pulang sekolah?

Gw: Ya ga sih.. Ya uda deh gw mau nemenin lu. tapi ga mau kalo di sekolah doang ah bosen "

Ray: Oke.. kalo gt sabtu abis pulang sekolah kita makan ya :D

Gw pun hanya tersenyum membaca sms itu dan ga sabar menunggu hari yang dijanjikan itu tiba.....



To be Continued





Sunday, April 28, 2013

first time I met you ♥ - part 3

Gw dan sahabat gw, Cynthia, yang sebelumnya asik ngobrol di halaman dekat gerbang sekolah, akhirnya mencoba menghampiri Cha-Cha yang lagi menunggu tebengannya itu.

" Eh.. Cha- cha.. pulang lu ?" sapa gw.

"Iya nih say mau pulang.."jawab Cha-Cha

"Oh..balik sama siapa ?" tanya gw lagi

"Itu tuh sama temen gw" kata Cha- Cha sambil menunjuk ke belakang.

Dari sudut itulah muncul seorang cowo yang baru aja mengeluarkan motornya dari parkiran. Pandangan gw pun buat sesaat tertuju ke cowo itu. Mukanya kurang begitu kelihatan, karena dia pake sapu tangan untuk nutupin sebagian mukanya. Ga lama motor itu melaju dan berhenti tepat ga jauh dari gue. Cowo itu membunyikan klaksonnya, dan melayangkan tatapannya ke gw. Untuk beberapa saat mata gw dan dia bertemu. 

"Balik dulu ya semua.. Da.. !! " kata Cha-Cha sambil menaiki motor itu.

Suara Cha-cha membuyarkan tatapan gw dan cowo itu, motor itu pun akhirnya pergi dan menghilang di ujung pintu gerbang sekolah.

"Jadi dia yang namanya Ray- Ray itu ya?" tanya Cynthia

"Iya kali .. mana gue tahu" jawab gw

"Cie... mayan kok orangnya, gebet gi" ledek Cynthia

"Yee mayan gmana,orang mukanya ga keliatan gitu ketutupan sapu tangan, u mau? u aja ya yang sama dia?wkwk"


Kita berdua pun tertawa berbarengan.


Malemnya ketika lagi lenye-lenye (baca: santai-santai) di kasur tercinta. Hp gw kembali bergetar.

1 Message from Ray_x7, received?


Tulisan itulah yang ternyata tertera di handphone gw.


"Mau apalagi sih nih orang?"sahut gw dalem hati.


Gw kemudian membuka sms itu..


"Kok ngadu-ngadu ke Cha-cha sih? salah pencet tau" 


Tulis cowo itu dalam pesan yang gw terima, pasti Cha- cha uda negor dia nih seperti yang gw suruh, cekikik gw dalem hati :P. Karena lagi males ribut, gw pun memilih untuk mengabaikan sms itu. Ngapain juga buang-buang tenaga, mending gw tidur.. pikir gw saat itu.


Beberapa hari balikan dengan my-ex, perubahan tetep belum kelihatan. Sms-an paling juga cuma pagi sampai siang, eh sore dan malemnya ntah dia ilang kemana.

Tapi malem ini beda..


Hp gw bergeter..


"Pasti dari dia"kata gw dalem hati, ga sabar untuk membuka sms itu.


But did you know? Nama siapa yang lagi-lagi muncul di hp itu?

R-A-Y..

Kali ini dia kembali mengirimi gw sms, tapi isinya cuma sms ucapan goodnight dengan karakter-karakter yang dibentuk menyerupai kartun. Karena sudah merasa kesabaran gw telah melewati batasnya, minta ga diganggu tapi tetep diganggu,gw pun mulai memainkan jari-jari gw untuk mengetik sms yang super ketus


"Ngapain sih sms-sms gw lagi? mau bilang smsnya salah pencet lagi"


Sending...........


Selang beberapa menit kemudian sms balesan dari dia pun sampai.

"Ga kok, gue emang kirim sms ini emang buat lu n semua temen gw, bukan salah pencet kok", balas Ray.

"TEMEN?? Ga salah? Emangnya gw temen lu? Ngaca dong, kalo sikap lu rese kaya gini, orang mana yang mau temenan sama lu?", balas gw lagi.

"Maap deh.. gw ga masuk bikin lu kesel kok, lagian emang sikap gue rese ya? rese kenapa sih?", balas Ray

"Kenapa2? masih nanya lagi napa! Sadar dong..dikira sms2 dan miscall2 orang sembarangan ga rese apa?kalo mau kenalan dan mau jadiin orang temen tuh jangan kaya gitulah caranya", sahut gw lagi.

"Maap deh..gue cuma mau kirim sms goodnight kok, kalo u ga suka maap ya" b ales Ray santai.

Dari sekian sms pedes yang gw kirimin, ga sedikitpun nih cowo menanggapi gw dengan tanggepan yang sama nyolotnya,

Akhirnya karena ga enak ati udah marah-marahin dia, gw pun mulai melunak.

"Ya uda deh gue maafin, maafin gue juga uda marah-marah, bukannya apa-apa, tapi gue emang ga suka aja, di sms-in orang yang ga jelas, selama ini gw uda keseringan digituin, makanya gw jadi kaya gini" balas gw.

"Ga apa2 kok,hehe.. maapin gw juga ya uda ganggu lu"

Agak lucu juga sih jadi kaya lebaran gini "Maaf-maafan" :P. Gw pun akhirnya kembali membalas sms dari dia.

"Ga kok, ga ganggu2 amat, iya gw maafin"

"Jadi mulai sekarang gw diterima dong nih jadi temen lu?"

Sms demi smspun akhirnya terkirim dan terbalas, ga nyangka, dari awalnya bikin gw marah-marah, endingnya jadi malah enak gini sms-an sama dia.

Ga berasa jam uda menunjukkan pukul 11.00 malam.

"BTW.. Ga ngantuk nih uda jam segini?",tanya Ray.

"Ga lah, gw biasa tidur malem kok",bales gw.

"Oh, kirain mau tidur, biasanya kan cewe-cewe jam segini uda pada tidur",bales Ray lagi.

"Enak aja ,lu sendiri ga tidur? ntar gw diomelin nyokap lu lagi, gara2 bikin lu jam segini belum tidur. Jam segini bukannya biasa lu lagi dininaboboin sama mami ? :P "

Sms demi smspun mengantarkan gw tidur dengan senyum, sedih karena ga dicontact co sendiri, dan sebel karena digangguin Ray yang ga gue kenal, sekejap tergantikan dengan Ray yang ternyata asik banget buat diajak ngobrol.


.............................................


Hari demi hari terlewati, gw pun menjadikan Ray temen sms-an tetap. Niat gw ga sama sekali aneh-aneh, hanya menjadikan dia teman curhat dan ga lebih. Terlebih Ray pun tahu ternyata gw sudah balikan dengan my-ex ,begitupun gw yang ga lama setelah itu tahu, kalo Ray juga sedang PDKT dengan seorang cw, yang belakangan keliatannya sedikit menjauh.

Karena kesamaan itulah, gw yang bingung dengan sikap co gw dan Ray yang bingung dengan gebetannya yang mulai menjauh, akhirnya saling curhat setiap harinya.

Lagipula co gw saat itu, juga tahu gw sms-an sm Ray, dan dia kelihatan santai, sama seperti dulu dia bilang kalau gw dan dia bebas sms-an sama siapa aja. Jadi, mungkin itu juga alesan co gw sms-an dengan cewe-cewe lain, yang lebih tepatnya lebih banyak dilakukan di belakangan gw.

Dengan setia Ray meladeni sms demi sms dari gw yang berisi curhatan mengenai cowo gw saat itu. Menurut Ray mungkin co gw beneran lagi sibuk, makanya belum bisa hubungi gw. Sedangkan gw jg ngasih saran mengenai hubungan Ray dan cewe gebetannya itu, yang menurut gw mungkin gebetannya juga suka sama dia, cuma malu-malu aja buat ngakuin itu.

Tapi yang namanya manusia, pasti akan menemui titik jenuh juga kalo terus digantungin. Akhirnya malam itu, kata-kata Ray kembali terngiang di kepala gw.

"Inget lu ga boleh lama-lama biarin dia kaya gini, lu musti ngomong secepatnya , tanya sama dia, daripada lu sakit belakangan".

Gw pun akhirnya menekan tombol-tombol di handphone, dan memantapkan diri untuk benar-benar menghubungi dia ....


To be continue